Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama

Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama - Hallo sahabat infomasi berita unik dan pengetahuan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel The Lounge, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama
link : Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama

Baca juga


Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama




Allhammdulillah HT#18
Spoiler for :
[img][/img]


Hi GanSis jumpa lagi di Thread ane yang Seksi.

Quote:GanSis pernah nonton film kan? entah itu action, horor atau pun drama. GanSis juga tahu ada banyak pemeran disana. Nah ane mau bahas tentang peran pengganti apa lagi di film action pasti butuh jasa doi. Nasib jadi pemeran pengganti memang tak senikmat dibayangkan. Selain resiko pekerjaannya begitu tinggi, namun tidak ada apresiasi bagi para Stuntman ini. Bukan tanpa sebab, biasanya stuntman menggantikan pemeran utama dalam sebuah adegan film laga. Namun namanya tak setenar pemeran utama.


Begitu lah nasib yang harus ditelan para pemain pengganti sebuah adegan dalam sinetron maupun produksi film. Ditambah lagi mereka juga harus menerima bayaran tak sesuai dengan resiko yang dihasilkan.
"Selain bayarannya kecil, enggak dapat asuransi jiwa juga," ujar Deswyn Pesik saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis pekan kemarin. Deswyn merupakan salah satu aktor lumayan ternama. Dia juga menjabat sebagai koordinator Stunt Fighter Community (SFC).


Jika dalam melakukan adegan dalam sebuah pengambilan gambar mengalami cidera, para stuntman ini juga harus mengeluarkan biaya. Biaya itu tak diambil dari kantong rumah produksi yang menggunakan jasanya untuk adegan berbahaya. Baik luka dalam maupun luka luar dialami para aktor pemeran pengganti ini harus ditanggung sendiri.


Parahnya lagi, jika adegan itu harus mengalami cidera cukup parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit, rumah produksi film hanya memberikan santunan setengah dari biaya yang dikeluarkan. "Hanya membayar setengah dari ongkos yang dikeluarkan," ujar Deswyn.
Selain masalah resiko bakal diterima oleh seorang pemeran pengganti, Deswyn mengungkapkan jika kontrak honor bakal di dapat para stuntman tergantung dari adegan dimainkan. Bisa dibayar per hari atau melakukan kontrak dalam satu paket narasi yang akan dilakoni. Parahnya honor dibayarkan juga mendapat potongan.


Misal jika dalam sehari honor pemeran pengganti dibayar Rp 2 juta per hari, selama tiga hari melakukan adegan, fulus dibayarkan hanya Rp 5 juta. "PH (Rumah Produksi) itu kan maunya ke luar biaya murah, tetapi kualitas gambarnya bagus," tutur Deswyn.


Quote:Butuh nyali jadi pemeran penganti
Deswyn Pesik berkelahi dengan Baim Wong. Hidungnya mengeluarkan darah segar. Dia kena pukulan Baim saat adegan perkelahian di film ' Jakarta Under Cover' besutan Fajar Nugros. Namun Deswyn tak mau berhenti dalam adegan perkelahian itu. Dia terus melanjutkan perannya menjadi lawan Baim Wong hingga tuntas.


Begitu gambaran seorang pemeran pengganti dalam sebuah adegan film atau sinetron. Bukan tanpa sebab, jika sedang apes anggota tubuh seperti tangan dan kaki bisa patah. Bahkan dua orang pemeran pengganti dalam film 'The Expendables 2' tewas saat menjalani adegan ledakan. Film itu dibuat oleh Sylvester Stallone.
"Karena menurut saya adegannya sudah bagus, jadi sayang kalau sampai di cut," ujar Deswyn saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis pekan kemarin. Deswyn adalah salah satu pemain peran pengganti cukup terkenal. Dia sudah memainkan perannya sebagai pemeran pengganti di beberapa film layar lebar. Salah satunya di Film Jakarta Under Cover.
"Soalnya kalau diulang pun adegannya, jangan-jangan nanti enggak sebagus ini atau malah bisa berdarah lagi," kata Daswyn menegaskan.


Menjadi seorang pemeran pengganti atau biasa di sebut Stuntman memang membutuhkan keahlian dalam berakting. Biasanya, peran ini diperlukan dalam film laga maupun adegan berbahaya. Misal dalam adegan ledakan, tabrakan atau saat terperosok dari jurang.
Deswyn mencontohkan salah adegan biasanya diperankan oleh Stuntman. Adalah adegan berisiko tinggi yaitu jatuh dari ketinggian untuk mendarat di atas mobil. Untuk melakukan adegan ini, diperlukan perhitungan waktu yang tepat. Sebab kalau salah perhitungan, bisa-bisa nyawa melayang.
"Karena kalau kita terlambat atau terlalu cepat sedikit saja, maka stuntman itu bisa tertabrak mobil atau bahkan jatuh di atas aspal," ujar Deswyn.

Pria yang dikenal sebagai koordinator Stunt Fighter Community (SFC) ini menuturkan jika buat melakoni peran tersebut dirinya terlebih dulu berkoordinasi dengan sutradara. Setalah sutradara menjelaskan adegan kan akan di mainkan, stuntman harus memperhitungkan resiko yang bakal di hadapi. Termasuk juga mempelajari narasi cerita dari film itu.
Namun biasanya, para pemeran pengganti ini menurut Daswyn, akan memberikan alternatif adegan kepada sang sutradara. Tujuannya adalah menghasilkan kualitas gambar bagus tanpa harus melakukan pengambilan adegan berulang-ulang.
"Koordinasi dengan pihak sutradara harus kita lakukan secara baik," ujarnya.


Quote:Stunt Fighter Community
SUARA bak-buk disertai teriakan terdengar jelas di sebuah dojo di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Di ruang di lantai 2 beberapa kelompok orang saling pukul dan tendang. Beberapa yang lain mengawasi gerak-gerik para petarung yang tersebar di beberapa sudut.
Begitulah suasana latihan para stuntman dan stuntwoman yang tergabung dalam Stunt Fighter Community (SFC) Jakarta. Saat itu mereka tengah berlatih untuk sebuah proyek film action yang sebentar lagi akan syuting.
“Mereka berlatih koreo untuk film indie kami. Tim yang saya pakai ini termasuk tim andalan. Beberapa ada yang main dalam film The Raid,” ujar founder sekaligus Ketua SFC Deswyn Pesik.

Deswyn menceritakan, awalnya SFC terbentuk ketika dirinya menjadi stunt performance di Jogjakarta. Siapa sangka, banyak yang menanyakan tentang profesinya. Menurut dia, banyak yang ingin menjadi stuntman namun belum tahu caranya. Deswyn pun mendirikan SFC. Dia melakukan segalanya untuk membesarkan komunitas tersebut. Selain menjadi aktor, Deswyn berperan sebagai fight director, stunt motor and driver, fight coreographer, dan stunt coordinator.
Komunitas itu dibina Brata Sentosa, seorang VIP guard dari security service. Seiring berkembangnya waktu, komunitas tersebut semakin kukuh ketika mendapatkan dukungan pula dari aktor veteran asal Jogjakarta Tio Pakusadewo. “Kami sering konsultasi dengan Om Tio Pakusadewo," tutur Deswyn.
Selain di Jakarta, SFC memiliki cabang yang tersebar di Bali, Jogja, Magelang, Bandung, Bekasi, dan Sukabumi. Di beberapa daerah yang belum aktif, Deswyn berusaha menumbuhkan bibit-bibit komunitas. Misalnya, di Pekanbaru, Bukittinggi, Lhokseumawe, dan Padang. Selain itu, SFC sudah melebarkan sayap hingga Filipina yang saat ini baru dibina melalui media sosial sebagai perantara.
Deswyn pun sudah sering melatih beberapa artis untuk workshop sebelum syuting film dimulai. Di antaranya, Adipati Dolken dan Edo Borne dalam film Sang Martir, Acha Septriasa di film Barakati yang baru saja selesai syuting sebulan lalu, dan artis Jepang yang membintangi Karate Girl, Rina Takeda.
Laki-laki yang berasal dari keluarga atlet karate itu mengatakan, SFC bukan sekadar komunitas untuk para stuntman dan stunt fighter. Mereka rutin berlatih setiap Senin dan Kamis dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Selain itu, Deswyn selalu mengusahakan para anak didiknya untuk mendapatkan peran jika dirasa kemampuan mereka sudah cukup untuk menjadi stunt.
Motivasi para anggota SFC beragam. Ada yang memang dari awal ingin menjadi aktor, ada yang bingung apa yang harus dilakukan dengan kemampuan bela dirinya, ada juga yang hanya ingin berlatih dan menambah pengalaman.

Kemampuan awal dari para anggota SFC juga beragam. Ada yang memang benar-benar tidak tahu bela diri, tapi juga banyak yang dasarnya seorang atlet, bahkan guru besar dari beberapa perguruan bela diri di daerah. Anggota SFC Jakarta juga tidak hanya berasal dari wilayah ibu kota. Banyak putra daerah yang memilih ikut Deswyn saat syuting di tempat tertentu. Misalnya, Surabaya, Madura, Jogja, dan Bogor.
Deswyn membatasi usia para anggota yang ingin bergabung dengan SFC. Minimal berusia 16 tahun dan maksimal 45 tahun. Dia tidak ingin membahayakan anggotanya hanya karena usia yang terlalu tua dan fisiknya kurang kuat. Apalagi, stuntman tidak bisa mendapatkan asuransi kesehatan layaknya aktor-aktor yang bermain dalam film.
"Menjadi stunt itu tidak bisa mendapatkan asuransi. Itu juga risikonya. Sebab, cedera kecil pasti ada lah. Itu yang akan saya usahakan ke depan untuk membuat sebuah asosiasi yang menaungi stunt di Indonesia," tutur Deswyn.
SFC Jakarta beranggota sekitar 30 orang. Beberapa di antaranya perempuan. Itu cukup mengherankan karena biasanya seorang perempuan takut jatuh dan lecet. Apalagi kekerasan. Namun, perempuan-perempuan yang ikut berlatih di SFC Jakarta itu justru terlihat sangat serius belajar koreografi pertarungan.
Alasan mereka untuk bergabung dengan SFC ternyata jauh dari kata uang. Namun, lebih pada sebuah eksistensi. Sebut saja Vivi yang ingin menjadi artis. Ina ingin menyalurkan hobi bela diri sejak kecil. Sementara itu, Citra hanya ingin mencoba hal-hal baru setelah merasa jenuh karena mendalami muscle art selama lima tahun.

Dengan ikut komunitas SFC, mereka bisa memiliki ilmu bela diri untuk menjaga diri. Sudah begitu, mereka dapat memperoleh uang. Meski baru bergabung dengan komunitas yang berdiri pada 2012 itu, pengalaman Ina, Vivi, dan Citra menjadi stuntwoman cukup bisa diandalkan.
Ina pernah menjadi pengganti Pevita Pearce di adegan jatuh di film Tenggelamnya Kapal Van der Wijk dan menjadi pengganti Acha Septriasa saat adegan berkelahi di film Barakati. Sementara itu, Citra lebih sering diminta menjadi double fighter selain menjadi stuntwoman menggantikan Prisia Nasution.
"Aku dasarnya thai boxing sama kapoeira. Tapi, sekarang lagi pengin latihan MMA (mixed martial art). Lebih modern. Dari kecil penginnya jadi atlet, sekarang penginnya jadi fighter, tapi belum sempet ke sana," ujar Citra.


Gimana GanSis ada yang berminat untuk jadi stuntman kalau kalian berminat silakan gabung di Stunt Fighter Community.

Semoga tidak repost, klo repost tolong ingetin ntr ane kasih cendol.
Semoga bisa menghibur dan menambah pengetahuan.
Sumur & Sumur
Trims
yg penting bisa mejeng
GAGAL PERTAMAX...

Ane maunya kalo jadi pemeran pengganti di film macam fs*g aja
Ga minat gan
Quote:Original Posted By zerox2301
PERTAMAX DIAMANKAN


selamat ente pertamax brader
nyimak dulu gan
Gapapa kan yg penting uang mengalir
Widih

stuntman banyak resikonya mblo huhu



Created By:Mr.Widih
sama kaya, "jadi salah satunya, tp bukan yang utama"


alah..........
stuntman gaada matinya ya gan
kssian juga nasib si stuntman
menjadi stuntman bisa jadi batu loncatan buat jadi pemeran tetap gan
udah bnyak stuntmant yg jadi artis bneran
ngeri jg ya gan.. bante ret aja dah yak.. blm bisa kasih ijo msih tahap abu gosok soalnye
Quote:Original Posted By tukang.keren23


selamat ente pertamax brader


Ente keren banget brader..... Ane udah beralih ke Pertalite aja deh
Yang ditonjok sampe berdarah kasihan amat kelihatan masih bisa senyum lagi salute
Dunia PerFilman Emang Greget
Ane asal jangan jadi yang kedua di hati doi aja
wah kasian gan sampai berdarah gitu
Quote:Original Posted By zerox2301


Ente keren banget brader..... Ane udah beralih ke Pertalite aja deh


makasih brader
ane emg keren dari dulu
kasian juga stuntman gaji kecil tapi resikonya gede
Via: Kaskus.co.id


Demikianlah Artikel Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama

Sekianlah artikel Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama dengan alamat link https://gakbosan.blogspot.com/2016/02/jadi-pemeran-utama-tetapi-tak-ternama.html

0 Response to "Jadi Pemeran Utama Tetapi Tak Ternama"

Post a Comment

cari artikel disini