Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com

Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com - Hallo sahabat infomasi berita unik dan pengetahuan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Abdul Basith Sayyid, Artikel Hajar Aswad, Artikel Lailatul Qadar, Artikel NASA, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com
link : Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com

Baca juga


Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com

Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr Tidak banyak orang yang peduli dengan bukti ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadr. Setelah search di Google, penulis menemukan sebuah tweet dari akun BasongStil dengan ungkapan “Orang-orang yg bekerja di NASA mungkin merasa ada yg fenomena beza pada malam lailatul qadar, tp mereka bingung dan hairan.Selebihnya tidak ada yang membahas antara malam Lailatul Qadar dengan NASA.
Pengerusi Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan, Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA) telah menyembunyikan kepada dunia bukti empiris ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadar. Ia menyayangkan kelompok jutawan Arab yang kurang memperhatikan dengan masalah ini sehingga dunia tidak mengetahuinya. Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah”; (tingkat suhunya sedang), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar tanpa radiasi cahaya.”
Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari biasa) ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali malam Lailatul Qadar dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun. Hal ini sudah pernah ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu. Namun mereka enggan mempublikasikannya dengan alasan agar non Muslim tidak tertarik masuk Islam. Statemen ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA Carner, seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir.
Sayyid juga menegaskan, pakar Carner akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jawatannya di NASA. Ini bukan pertama kalinya, NASA mendapatkan kritikan dari pakar Islam. Pakar geologi Islam Zaglol Najjar pernah menegaskan, NASA pernah menghapus satu halaman di website rasminya yang pernah dipublish selama 21 hari. Halaman itu tentang hasil ilmiah yakni cahaya pelik yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke Baitul Makmur di langit. Sayyid menegaskan, “jendela” yang berada di langit itu sama dengan yang disebutkan dalam Al-Quran.
“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya. tentulah mereka berkata: “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir”. (Al-Hijr:14)
Saat itu Carner dengan bukti jelas bahwa jagat raya saat itu gelap setelah “jendela” itu tersibak. Kerananya, setelah itu Carner mendeklarasikan keislamannya.
Setelah Carnar memeluk Islam, ia menafsirkan fenomena “mencium Hajar Aswad” atau mengisyaratkan kepadanya – seperti turut Abdul Basith Sayyid – bahwa batu itu merekam semua orang mengisyaratkan kepadanya (dengan lambaian tangan) atau menciumnya. Carner juga mengungkapkan tentang sebagian potongan Hajar Aswad yang pernah dicuri. Setelah 12 tahun diteliti, seorang pakar muzeum Inggris menegaskan bahwa batu tersebut memang bukan dari planet tata surya Matahari.
Carnar kemudian mendatangi pakar Inggris itu dan melihat sample Hajar Aswad sebesar biji (kacang) hims. Ia menemukan bahwa batu itu memancarkan gelombang pendek sebanyak 20 radiasi yang tidak terlihat ke segala arah. Setiap radiasi menembus 10 ribu kaki. Kerana itu, tegas Sayyid Abdul Basith, Imam Syafi’i menyatakan bahwa Hajar Aswad mencatat nama setiap orang yang mengunjunginya baik dalam haji atau umroh sekali saja. Carner menambahkan, batu itu mampu mencatat nama-nama orang yang berhaji dengan radiasi gelombangnya.
Artikel ini mungkin terlalu berlebihan. Namun patut dijadikan bahan renungan. Sebagian nama tokoh NASA di atas seperti Carner memang tidak ditemukan di dunia maya ketika dicari di google.com atau mesin pencari lain. Wallahu A’lam





Demikianlah Artikel Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com

Sekianlah artikel Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com dengan alamat link http://gakbosan.blogspot.com/2016/10/betulkah-nasa-menyembunyikan-bukti.html

0 Response to "Betulkah NASA menyembunyikan Bukti Empiris Malam Lailatul Qadr | gakbosan.blogspot.com | gakbosan.blogspot.com"

Post a Comment

cari artikel disini