Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan

Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan - Hallo sahabat infomasi berita unik dan pengetahuan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Activity, Artikel Culture, Artikel entertainment, Artikel Inspiring, Artikel Lifestyle, Artikel music, Artikel News Info, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan
link : Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan

Baca juga


Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan

Dewanti Rustini Putri

[INSPIRASI] Kisah Gadis Manis Hidupi Keluarga Dengan Qasidahan

Tags: Entertainment - Music - Lifestyle - Culture - Activity - Inspiring
uc.lover
UserID: 7240974
Dewanti Rustini Putri
Kisah Gadis Manis Hidupi Keluarga dengan Qasidahan
Quote:Kerasnya hidup ternyata tak membuat Wanti berputus asa. Dia tetap semangat menatap hari-harinya. Jika kebanyakan anak seusianya menghabiskan waktu untuk bermain, Wanti harus bekerja.
Dream - Matahari sudah melewati ubun-ubun kala Dewanti Rustini Putri tiba di rumah. Mukanya terlihat kuyu. Lelah setelah setengah hari menuntut ilmu.

Sesekali, tangannya menyeka keringat di muka. Tas kumal yang disandang pun segera diletakkan. Begitu juga dengan kerudung penutup kepala, dengan rapi dia letakkan di atas kursi lapuk.

Siswi SMP MTS Al-Amal, Kabupaten Bandung, itu memang baru pulang dari sekolah. Jarak sekolah dengan kediamannya di Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu, sekitar 500 meter. Saban hari, dia harus berjalan kaki, pulang pergi, nak turun tanjakan.

“Iya baru pulang sekolah, terus tadi ke rumah teman dulu habis main sebentar,” tutur Wanti dikutip Dream dari Merdeka.com.

Sehari-hari, gadis kelahiran 13 Juli 2001 tak hanya bersekolah. Setelah belajar, tanggung jawab besar telah menungunya di rumah. Yaitu merawat sang ayah, Iwan Riswanto dan sang nenek, Omih.

Setelah berganti baju, Wanti langsung menghampiri Omih yang terbaring lemah di ruang tengah. Nenek 85 tahun itu memang banyak menghabiskan waktunya dengan berbaring karena tidak bisa duduk sempurna setelah tiga tahun silam jatuh di halaman rumah. Wanti sangat menyayangi sang nenek. Maklum, dia diasuh Nenek Omih sejak kecil.

Kondisi Iwan juga memprihatinkan. Iwan yang bercerai dengan ibu Wanti empat tahun silam itu kondisinya sakit-sakitan. Sehingga pria yang kini berusia 42 tahun itu tak bisa bekerja.

Biaya hidup sehari-hari banyak mengandalkan kiriman sang kakak yang bekerja di Jakarta. Yang selalu mengirim uang sebesar Rp 500 ribu hingga satu juta. Kedua orang inilah yang setiap hari dirawat Wanti.

***

Wanti masih beruntung. Dia memiliki bakat menyanyi. Sehingga bisa bergabung dengan grup qasidah yang sesekali tampil di masjid-masjid, meski dengan bayaran ala kadarnya. “Ya lumayan suka tampil-tampil, kadang suka ada untuk jajan, kalau lebaran ada THR,” papar Wanti.

Kerasnya hidup ternyata tak membuat Wanti berputus asa. Dia tetap semangat menatap hari-harinya. Jika kebanyakan anak seusianya menghabiskan waktu untuk bermain, Wanti harus melewatkan hari-harinya untuk bekerja.

“Ya harus mencuci baju, terus bantu nenek kalau misalkan ingin ambil air atau makan. Yang penting nenek dan bapak sehat dulu,” kata dia.

Biasanya, Wanti berlatih qasidahan hingga pukul 16.30 WIB. Setelah itu, dia bersantai dengan menonton televisi. “Pulangnya suka ikut nonton televisi di rumah teman. Karena di rumah nggak ada kan, cuma ada radio,” tutur Wanti.

SUMBER

Quote:Kisah Dewanti, gadis manis asal Bandung urus nenek & bapaknya
Dewanti Rustini Putri
Merdeka.com - Dewanti Rustini Putri selama ini hidup di gubug sederhana. Tak ada pemandangan barang mewah sedikit pun di rumahnya. Hiburan satu-satunya hanyalah radio butut. Suaranya pun kadang nyaring kadang tidak.

Maklum rumahnya yang berada di Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, jauh dari hingar bingar kemewahan dan kemegahan kota. Lokasinya berada di kaki bukit Gunung Tilu.

Pantauan merdeka.com, Jumat (20/3) siang, rumahnya hanya disekat bilik reot. Gubuk tua tersebut sudah berdiri sejak tahun 1973 silam. Neneknya tinggal di kamar belakang. Sedangkan kamar Wanti bersebelahan dengan dapur. Wanti bisa tidur pulas di kasur palembang tipis di kamar berukuran 1,5x1 meter itu. Kondisinya jauh dari kata layak.

Beberapa bagian di rumah itu juga bolong. Bilik yang sudah rapuh dan bolong ditutupi oleh koran. Sementara kamar Bapak Wanti, Iwan juga tak jauh berbeda. Atap langit-langitnya berlubang.

"Kalau hujan ya bocor," terang nenek Wanti, Omih (85).

Meski demikian, Dewanti, neneknya dan bapaknya tetap bersyukur. Kisah hidup Dewanti pun sangat pilu. Berikut kisahnya:

Quote:Dewanti Rustini Putri

1. Gadis manis di Bandung ini, hidupi nenek & ayahnya dengan kasidahan

Bakat menyanyi kasidah yang dimiliki Wanti membawa berkah untuk keluarga kecilnya. Meski bukan penghasilan tetap, tapi sesekali dia bisa meringankan beban hidup orang tuanya.

Tak jarang bersama grup kasidahnya, Wanti tampil dari masjid ke masjid. "Ya lumayan suka tampil-tampil, kadang suka ada untuk jajan, kalau lebaran ada THR," papar Wanti kepada merdeka.com, Jumat (20/3) kemarin.

Tidak ada keluh di wajahnya. Dia menjalani hidup dengan penuh semangat. Jika kebanyakan seusianya harus menghabiskan waktu untuk bermain, tapi Wanti sadar, beban di rumahnya juga cukup berat. Waktu harus dia bagi.

"Ya harus mencuci baju, terus bantu nenek kalau misalkan ingin ke air atau makan," kisahnya. Semua itu dimaksudkan agar neneknya bisa tetap sehat dengan segala keterbatasannya. "Yang penting nenek dan bapak sehat dulu."

Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Wanti pun berpamitan kepada merdeka.com untuk latihan kasidahan.

"Biasanya sampai pukul 16.30 saya latihan nyanyi kasidahan," imbuhnya yang bermimpi untuk menjadi penyanyi kasidah.

Usai pulang latihan, barulah Wanti menyempatkan bermain dengan temannya. "Pulangnya suka ikut nonton televisi di rumah temen. Karena di rumah enggak ada kan, cuma ada radio," paparnya.

Sebelum berangkat berlatih Wanti memijat tangan neneknya dan sungkem kepada bapaknya.

Quote:Dewanti Rustini Putri

2. Rawat bapak dan nenek serba kekurangan, gadis manis ini tetap tegar

Di usianya yang masih belia Dewanti Rustini Putri harus memikul beban berat dalam hidupnya. Gadis kelahiran 13 Juli 2001 itu harus membantu neneknya Omih (85), yang terbaring lemas di kasur dan bapaknya yang kondisinya suka melemah saat bekerja, Iwan Riswanto (42).

Tapi Dewanti tetap kuat melalui hari-harinya. Selain tanggung jawab utama sebagai anak sekolah, gadis akrab disapa Wanti itu juga harus membantu orang se-isi rumahnya. Paling tidak, dia tidak mau merepotkan orangtuanya.

Tidak terlihat keluh di wajahnya yang manis itu. Bahkan dia tetap bersemangat di hadapan ayah dan nenek kesayangannya tersebut. "Saya enggak malu hidup kaya gini," terang Wanti dengan senyum kepada merdeka.com.

Wanti hidup di rumah kecilnya Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jumat (20/3). Kondisi rumahnya jauh dari kata mewah. Bahan dasar bangunannya terbuat dari gubug. Terlihat atap langit-langitnya terdapat cela. Sekat antar ruangan hanya dihalangi poster dan spanduk di jalanan. Radio dengan suara rombeng membuat hangat isi rumahnya.

"Kalau saya yang penting bapak dan nenek sehat, enggak apa-apa kondisinya kaya gini juga," kisahnya.

Quote:Dewanti Rustini Putri

3. Wanti ingin ubah nasib kelurganya lewat kasidahan

Saban harinya Wanti bangun tidur pukul 05.00 WIB. Dia kemudian mempersiapkan keperluan sehari-hari untuk dirinya sekolah dan sarapan neneknya. Pukul 06.00 WIB Wanti berangkat sekolah dengan berjalan kaki yang ada di kaki bukit Gunung Tilu tersebut.

Pulang sekolah Wanti menyibukkan diri dengan latihan kasidahan. Ya, Wanti memang menyukai musik nuansa islami. Bahkan mimpi terbesarnya bisa tampil di pentas nasional untuk berkasidahan.

Dari situ juga Wanti tak kadang mendapatkan rupiah. Meski tidak seberapa, tapi itu bisa meringankan beban orangtuanya. "Ya kadang-kadang dapat. Kan suka tampil di masjid-masjid," paparnya.

Wanti merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Dia kini tinggal dengan ayah dan neneknya karena, ayahnya sudah berpisah sejak tiga tahun lalu. Dia kerap berdoa agar suatu hari kehidupannya bisa berubah ke arah yang lebih baik.

Quote:Dewanti Rustini Putri

4. Makan nasi dicampur garam, Dewanti berharap bisa kuliah

Hidupnya jauh dari bergelimang harta. Memikirkan bagaimana untuk bisa makan hari ini saja sudah bersyukur. Itulah sedikit dari potret keluarga Dewanti Rustini Putri (13). Dia adalah gadis Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung yang merawat nenek dan bapaknya yang sakit.

Bapak Dewanti, yakni Iwan Riswanto (42) tidak bisa bekerja keras lantaran kondisinya sering sakit-sakitan. Iwan hanya diam di rumah dengan pekerjaan ringan.

Adapun neneknya Omih (85) hanya bisa terduduk lemah karena sudah tidak bisa berjalan. Keterbatasan itulah yang membuat Dewanti harus hidup pas-pasan.

"Makan kadang pakai nasi, diperulikin (ditaburi) garam dan kerupuk saja," tutur Wanti sapaan akrabnya saat berkisah kepada merdeka.com, Jumat (20/3).

Baginya, sesuap nasi yang ada harus disyukuri. Tidak semua orang bisa makan seperti dirinya. Memang ada keinginan untuk makan nikmat, layaknya orang kebanyakan lainnya. Tapi di seusianya dia mengesampingkan hidup yang serba enak.

"Tapi kalau disyukuri mah enak-enak saja," kisahnya dengan polos.

Wanti tak ingin kondisi kehidupannya terus seperti ini. Dia ingin mengenyam pendidikan tinggi, bahkan sampai sarjana untuk membantu perekonomian keluarga. "Kalau ada uangnya ya ingin SMA terus kuliah," tutur peraih rangking tiga saat SD ini.

Wanti hidup bersama Iwan dan neneknya, lantaran ayahnya itu berpisah dengan ibunya empat tahun lalu. Wanti diajak ayahnya, adapun kakak dan adiknya ikut bersama kehidupan ibunya.

Quote:Dewanti Rustini Putri

5. keluarga Wanti berharap bantuan Bupati

Iwan ayah Dewanti, berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya itu. Selama ini tidak ada perhatian untuk warga miskin baginya. Pemasukan yang hanya mengandalkan belas kasihan dari kakaknya hanya Rp500 ribu /bulannya.

"Ya cukup apa. Makan saja dipas-pasin. Makan kadang pakai nasi dan garam saja," tutur Iwan.

Wanti yang juga sering mengisi kegiatan kasidahan tidak melulu dapat pundi-pundi rupiah. "Ya intinya harus disyukuri, semoga Pak Bupati mau bantu kami," jelas Wanti tersenyum.

KOMEN SISTA YANG PERNAH QASIDAH JUGA Emoticon
Quote:Original Posted By puputsafrila
Jadi inget, dulu ane jg ikut qasidahan Emoticon...dulu megang rebana, sekarang jadi drummer..Alhamdulillah sekarang nyari uang, bantu2 orang tua juga dari main drum Emoticon

Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan
Source: http://www.kaskus.co.id/thread/550d68f698e31bf9728b456a/inspirasi-kisah-gadis-manis-hidupi-keluarga-dengan-qasidahanCategory:
News Info


Demikianlah Artikel Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan

Sekianlah artikel Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan dengan alamat link http://gakbosan.blogspot.com/2015/03/dewanti-rustini-putri-gadis-manis-yang.html

0 Response to "Dewanti Rustini Putri, Gadis Manis yang Hidupi Keluarga dengan Qasidahan"

Post a Comment

cari artikel disini