Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!

Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !! - Hallo sahabat infomasi berita unik dan pengetahuan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Lifestyle, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!
link : Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!

Baca juga


Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!



 

Banyak sekali artikel yang mengetengahkan tema bersyukur dan ajakan untuk senantiasa sabar. Judul diatas saya kutip dari seorang guru yang sangat saya kagumi. Ustaz Subhan Bawazier, semoga Allah memanjangkan umur beliau dalam ikhlas berbagi ilmu kepada kita yang jauh dari alim. Menyoal hidup yan kian hari kian terasa berat. Ada satu kunci yang bisa membuat hidup tras lebih ringan. Membuat senyum lebih terkembang ikhlas.

Ndilalah, masalah demi maslaah dalam hidup terus menari di dapan mata. Seolah meledek kita yang tengah terngah-engah mengejar semua kebutuhan hidup. Naif jika kita menafikan materi dalam hidup. Naif juga bila kita serta-merta membuatnya sebagai satu-satunya tujuan hidup. Karena bahagia adalah tentang rasa.



Percayalah, manusia tidak akan pernah punya segalanya.

Islam adalah agama yang membuat hambanya berserah diri secara utuh kepada Yang Maha. Karena tidak satu alasan pun untuk bargaining dengan perintah maupun laranganNya. Itu adalah kesempurnaan sebuah agama. Menerima sepenuhnya. Menjalankan penuh kerelaan.

Tentu saja kamu pernah melihat atau mengenal orang yang nampak punya segalanya. Hdup bergelimang harta, karir cemerlang, keluarga bahagia, reputasi tanpa cela, ahli ibadah, berjiwa sosial, dan selalu menyayangi. Orang yang secara zahir membuat kita pantas iri dengannya. Tapi sekali lagi, percayalah, manusia punya keterbatasan untuk melihat. Kita hanya bisa menganalisa dari jauh. Lalu dengan pongah mengambil kesimpulan dan memercayai apa yang ingin kita percayai.

Titik terendah seorang manusia bukan saat ia tidak memiliki apapun di kantongnya. Tapi ketiadaan iman di relung hatinya.

Putus cinta, dikhianati, diabaikan, dan diperlakukan semena-mena seringkali membuat kita jatuh. Tersungkur meratapi betapa hina dan rendahnya kita dalam hidup ini. Kemudian diam-diam menyimpan dendam, menggubah kalimat-kalimat rutukan yang kita tahu tidak bisa mengubah apapun yang telah, akan, dan tengah terjadi.

Terlebih, manusia sangat membenci momen saat ia tidak miskin secara materi. Saat saldo rekening tak lagi sanggup menghidupi, saat segala macam kebutuhan terasa luar biasa mahal. Saat itu kita akan merasa menderita yang sebenarnya. Harus diakui, materi adalah sahabat karib manusia.

Namun, di atas semua itu. Perasaan kekurangan dan ketidakberdayaan yang sebenarnya bukan berasal dari ketiadaan materi. Saya tidak berusaha untuk berkata bijak di sini. Tapi memang, logikanya materi bersifat konkrit dan mudah habis. Sementara itu, kepemilikan iman di hati akan selalu abadi. Meneguhkan serta menyemangati hidup.

Sekarang ini, diluar sana. Ada beberapa ribu orang yang ikhlas mati untuk dapat hidup seperti anda.

Bagaimana caranya menyebabkan perasaan bersukur? Yaitu dengan berhenti mengeluh. Dengan menyesuaikan diri dengan cara pas. Lantaran dengan cara alami, manusia akan tidak pernah terasa tambah baik dari sesamanya. Karenanya, waktu banyak nikmat hidup sudah direngkuh. Alih-alih menyibukkan diri dengan selusin gagasan pribadi yang duniawi. Cobalah sempatkan diri untuk menyampaikan dalam hati. " Ada berapakah beberapa orang yang hidupnya tak lebih mujur dari saya? "

Sabar itu kata karakter. Bukanlah kata benda yanng terbatas jumlah serta mutunya.

Sabar itu ada batasnya. Habis telah kesabaran saya. Anda fikir, saya masihlah dapat sabar?

Saya emmang belum mengecheck apa arti sabar dalam Kamus Besar Bhs Indonesia. Namun, bila bisa mengungkapkan maknanya, buat saya, sabar yaitu kata karakter. Serta tiap-tiap kata karakter itu tak terikat ukuran. Berarti, tak ada batasan yang ajeg untk memastikan seberapa besar atau kecil atau banyak atau sedikit jumlah serta/atau kualitasnya.

Kata karakter itu relatif. Miliki parameter tidak sama untuk tiap-tiap orang. Kita memanglah dapat mengambil nada paling banyak atau rutinitas umum untuk memaknai kata sabar. Namun tetap harus, sabar senantiasa berkaitan dengan keadaan serta kondisi. Gosip yang diangkat tak pernah dapat digeneralisasi. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang selalu bergerak. Hadapi jutaan peluang. Rasa-rasanya begitu sombong bila dengan cara pribadi kita membatasi rasa sabar untuk sendiri.


Demikianlah Artikel Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!

Sekianlah artikel Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !! dengan alamat link https://gakbosan.blogspot.com/2016/05/hidup-bukan-soal-kaya-ataupun-miskin.html

0 Response to "Hidup Bukan Soal Kaya Ataupun Miskin. Tetapi, Tentang Sabar dan Bersyukur !!"

Post a Comment

cari artikel disini