Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya! - Hallo sahabat infomasi berita unik dan pengetahuan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita dan Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
link : Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Baca juga


Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Foto di medsos yang bikin heboh itu ..
fotonya dibilang HOAX ... tapi ternyata faktanya BENAR!

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!



Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
source pic: http://www.malang-post.com/malang-ko...engkung-108-cm


Pakar sebut jembatan Soekarno Hatta Malang turun 20,8 sentimeter
Jumat, 4 Maret 2016 19:51

Merdeka.com - Jembatan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) Kota Malang mengalami penurunan 10,8 sentimeter dari garis horizontal. Tetapi jika dihitung dari konstruksi awal dibangun, total penurunan sebesar 20,8 sentimeter.

Sugeng Prayitno Budio, Pakar Teknik Universitas Brawijaya yang melakukan kajian atas jembatan tersebut mengatakan, saat dibangun sengaja dipasang chamber 10 sentimeter. Chamber adalah lengkungan ke atas yang memang selalu diberlakukan oleh perancang jembatan kerangka.

"Karena saat dibangun ada chamber (melengkung ke atas) 10 sentimeter. Hasil studi kami terjadi lendutan (lengkung) sebesar 10,8 sentimeter dari garis horizontal," kata Sugeng di kantornya, Jumat (4/3).

Jembatan tersebut memiliki dua bagian. Sisi utara sepanjang 40 meter dan 60 meter di ruas selatan. Jembatan yang mengalami lendutan 20,8 sentimeter yang memiliki panjang 60 meter atau bagian selatan.

Terkait getaran jembatan, memang dianggap lazim untuk jembatan rangka, tetapi tidak boleh melebihi kelaziman. Getaran jembatan Soehat yang pernah diukur sudah melewati yang diizinkan.

"Sifat jembatan baja memang bergetar. Hasil kajian kami getarannya sudah di atas batas," tegas Sugeng yang menolak membuka hasil kajiannya yang dilakukan 2013.

Sebelumnya beredar foto jembatan Jalan Soekarno-Hatta Malang yang melengkung secara ekstrem. Foto tersebut beredar secara viral di media sosial dan mengundang kekhawatiran banyak orang.

Sejumlah pihak langsung melakukan peninjauan ke lokasi, termasuk Dinas Bina Marga dan Kementrian Pekerjaan Umum (PU). Mereka melakukan pemotretan dan pengukuran, serta menyatakan jembatan dalam kondisi aman.

Sementara foto yang beredar dianggap sebagai bohong atau hoax. Diduga terjadi tipuan kamera melalui teknik pengambilan foto tersebut.

"Kalau yang di medsos itu terlalu ekstrim, tidak sampai seperti itu," tegas Sugeng.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, kendaraan yang lewat di atas jembatan tidak boleh melebihi 30 persen dari beban maksimal. Karena itu seharusnya lalu lintas di atas jembatan lancar.

Jembatan sendiri masih dalam status aman jika dilakukan perawatan secara benar. Lendutan (lengkungan) juga tidak akan bertambah jika memang rutin dilakukan perawatan.

"Sambungannya harus benar, baut-bautnya dikencangkan, dipastikan tidak ada pengaratan, pengurangan beban seperti yang sudah diberlakukan," katanya.

Jembatan rangka sendiri, kata Sugeng, sebenarnya tidak cocok digunakan di jalur lalu lintas yang macet. Seharusnya memang berbahan beton, karena efek getaran jembatan rangka sangat besar.
http://www.merdeka.com/peristiwa/pak...entimeter.html


Hanya berbekal alat canggih pesawat DRONE untuk memeriksa Jembatan dari udara. Dan hasilnya?
Pejabat Pemprov Klaim Jembatan Suhat Masih Kuat 5 Tahun Lagi
Jumat, 04 Maret 2016, 10:39 WIB

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
Diambil lewat drone. Inilah kondisi nyata jembatan Soehat pada hari Kamis (3/3) pukul 11.00 © Kiandra Cyrill Herdananto
(sorce pic)

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
Petugas Bina Marga Provinsi Jawa Timur menerbangkan drone untuk memotret kondisi jembatan Soekarno Hatta Kota Malang, Kamis (3/3/2016). Beredarnya foto jembatan Soekarno Hatta yang melengkung diduga akibat distori panorama ramai diperbincangkan di media sosial dan meresahkan warga. Source PIC

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Munculnya gambar jembatan Soekarno Hatta (Suhat) Malang yang melengkung di dunia maya membuat Kepala Seksi Jembatan UPT Pekerjaan Umum Jatim Bina Marga Pemprov Jatim, Cholila, telah turun langsung ke lapangan pada Kamis (3/3) kemarin. Ia menyampaikan bahwa kondisi jembatan saat ini masih aman digunakan hingga lima tahun mendatang.

Cholila bersama timnya memeriksa langsung jembatan Suhat dan mengambil foto menggunakan drone. "Hasil pantauan lewat drone bisa saya pastikan jembatan masih aman digunakan," katanya pada Jumat (4/3).

Cholila menjelaskan di jembatan Suhat memang terjadi lendutan. Namun lendutan tersebut sudah ada sejak pertama kali pemasangan rangka jembatan. Ia menerangkan perawatan harus rutin dilakukan seperti pengecatan jembatan dan pembersihan sampah di saluran air jembatan.

Foto jembatan Suhat beberapa hari terakhir ini menggegerkan warga Kota Malang sejak Rabu (2/3) dengan foto jembatan Sukarno-Hatta (Suhat) yang melengkung. Foto tersebut menunjukkan jembatan Suhat melengkung ke bawah ketika banyak kendaraan yang tengah melintas. Tidak butuh waktu lama, gambar tersebut langsung menjadi viral di media sosial. (Baca: Warga Malang Dihebohkan Foto Jembatan Melengkung).

Pernyataan Cholila ini berseberangan dengan pendapat pakar konstruksi yang juga Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya (UB) Sugeng Prayitno Budio. Sugeng mengatakan jembatan tersebut sudah tidak mampu menahan beban kendaraan.

Berdasarkan kajian forensik yang ia lakukan bersama para ahli dari UB pada 2013 silam, ditemukan fakta bahwa kondisi lendutan jembatan sudah melebihi ambang batas. Kelendutan yang diizinkan untuk jembatan sepanjang 60 meter tersebut sebesar 6 sentimeter. Namun hasil kajian menemukan bahwa lendutan sudah sebesar 20,8 sentimeter.
http://nasional.republika.co.id/beri...t-5-tahun-lagi

Jembatan Soekarno Hatta Malang 'melengkung', Bina Marga sebut aman
Kamis, 3 Maret 2016 19:30

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
Jembatan Soehat melengkung. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Kota Malang dibuat heboh dengan beredarnya foto Jembatan Soekarno-Hatta di media sosial yang melengkung ekstrem. Foto yang menyebar secara viral itu mengundang kekhawatiran terkait keamanan para pengguna jembatan.

Nampak dalam foto tersebut, jembatan Soekarno-Hatta yang melengkung ke bawah jauh dari horizontal yang seharusnya. Foto tersebut diambil dari lantai atas Apartemen Soekarno-Hatta yang berada di samping jembatan. Karena mata kamera yang berada jauh di atas jembatan.

Akibat foto jembatan yang berada di pintu gerbang kampus Universitas Brawijaya itu, warga dibuat resah. Apalagi beberapa tahun lalu muncul wacana pembongkaran jembatan karena dianggap tidak layak.

"Saya sampai dapat kiriman dari istri di Jakarta, katanya jembatan Soekarno-Hatta melengkung," kata Djoko Suwarno, warga yang melintas di sekitar Jalan Soekarno-Hatta, Kamis (3/3).

Akibat ramai menjadi pembicaraan di Medsos, Dinas Bina Marga melalui UPT Jembatan melakukan pengecekan ke lokasi. Dengan menggunakan pesawat drone, dilakukan pengecekan untuk mengklarifikasi pemberitaan di media sosial.

"Kondisi jembatan masih aman, tidak ada lengkungan sebagaimana gambar yang tersebar di medsos," kata Cholida Kepala UPT Jembatan di Malang Dinas Bina Marga Jawa Timur di lokasi.

Kata Cholida, kondisi jembatan tidak membahayakan sebagaimana yang diberitakan di medsos. Kondisi jembatan masih layak untuk dilalui, tetapi dengan tetap memberlakukan larangan pada kendaraan besar.

"Kepadatan tidak mempengaruhi karena sudah diantisipasi dengan larangan kendaraan berat. Terkait efek getaran pasti ada, justru kalau tidak bergetar bahaya," katanya.

Sebuah riset yang dilakukan Universitas Brawijaya menyebutkan bahwa kekuatan jembatan Soekarno-Hatta hanya tinggal 30 persen. Karena itu, sekitar dua tahun terakhir kendaraan besar jenis bus dan truk dilarang melintas di atas jembatan.

Tetapi jembatan Soekarno-Hatta selalu ramai pengendara, bahkan selalu terjadi kemacetan di atasnya. Lampu merah yang dipasang setelah jembatan membuat kendaraan harus berhenti di atas jembatan.

Sempat diberlakukan larangan berhenti di atas jembatan dengan memasang lampu merah sebelum jembatan. Namun sekarang sudah tidak lagi.

"Saat berada di atasnya terasa bergerak-gerak, terkadang takut juga, atau mungkin perasaan saya saja," kata Juliani.
http://www.merdeka.com/peristiwa/jem...ebut-aman.html


“Dualisme” Informasi Jembatan Kembar Suhat, Pihak Mana yang Berbohong??
04 MARCH 2016 - 7:38 AM

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
Pekerja dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur menyemprotkan udara melalui alat Air Man untuk membersihkan sampah di Jembatan Soekarno Hatta, Kota Malang, Jumat (4/3/2016). Paska dihebohkan foto jembatan ini melengkung, Dinas Bina marga melakukan perawatan dan pemantauan jembatan untuk menjamin keamanan jembatan yang dibangun pada tahun 1988 itu.
source:
http://suryamalang.tribunnews.com/20...atan-dan-kkjtj

MALANG – Informasi terkait kondisi jembatan Suhat yang konon melengkung, kini menjadi berita nasional namun dengan ragam pendapat resmi yang saling bertentangan. Sejumlah tanggapan berbeda satu sama lain dengan argumen yang diklaim secara teknis sama-sama faktual. Publik yang umumnya tidak terlalu memahami aspek detail konstruksi baja pun dibuat bingung dan khawatir. Bahkan banyak yang sudah terlanjur percaya jembatan Suhat dalam kondisi bahaya.

“Jika orang yang ada di bidangnya (teknik sipil), secara kasat mata pun sudah mengetahui jika jembatan tersebut ada lendutan,” kata pakar konstruksi, Kajur Teknik Sipil UB, Ir. Sugeng P. Budio. MS, sebagaimana dikutip dari sebuah media online (MT) 3/3/16.

Menurutnya ledutan jembatan Suhat sudah jauh melampaui lendutan yang diijinkan, dengan kata lain sudah dalam kondisi bahaya.

Sebelumnya, sebuah portal ilmiah (http://sipil.studentjournal.ub.ac.id...rticle/view/6) edisi I 2014 (waktunya hampir bersamaan ketika muncul pertama kalinya issue jembatan Suhat ambruk 2 tahun lalu) menjelaskan kondisi riil jembatan Suhat berdasarkan perhitungan teknik, yang mana menyimpulkan bahwa “Ditinjau dari aspek usia fatik, sisa usia fatik jembatan adalah 14,206 tahun, dan sudah jauh melewati batas usia fatiknya yang direncanakan hanya 25 tahun.”

Argumen ilmiah dari akademisi dan kampus di atas dipatahkan oleh keterangan Pemerintah yang jauh berbeda. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebaliknya memastikan bahwa jembatan yang terletak di utara kampus UB tersebut tidak ada masalah. Diwakili oleh Gubernur Jatim, Pakde Karwo, meluruskan simpang siur yang sudah terlanjur menyebarluas tersebut dengan singkat dan tegas.

“Setelah menerima data teknis dari Dinas PU Bina Marga dan pantauan @bpbd_jatim saya pastikan jembatan Suhat aman.*Pakde Karwo*,” tulis Dr.H.Sukarwo, M.Hum melalui akun Twitternya, @pakdekarwo1950.

Melengkapi responnya yang cepat, Pakde Karwo memastikan bahwa jembatan Suhat secara teknis tidak ada masalah, aman digunakan hingga minimal 50 tahun lagi. Bahwa lengkungan yang dipertanyakan publik tidak lain hanyalah tampilan visual jembatan karena dipotret dari sudut pandang yang jauh. “Dan itu terjadi di semua jembatan.” tulis Gubernur 2 Periode ini.

Perbedaan pendapat dari pihak-pihak kredibel di atas ditanggapi serius oleh Pagarjati Malang sebagai sebuah darurat informasi yang berpotensi meneror psikologi publik dan sangat berbahaya.

“Pihak kampus dan Pemprov harus sadar bahwa perbedaan pendapat terkait konstruksi jembatan Suhat merupakan hal serius karena sudah menimbulkan gejala kepanikan massal warga Malang yang tidak berujung. Harus dituntaskan mana informasi yang benar dan mana yang salah. Dan kalau ada pihak yang ternyata merilis informasi yang tidak sesuai fakta, maka harus mempertanggungjawabkan publikasinya, karena ini sudah melahirkan rasa takut yang luas,” tegas Muh. Ridwan kepada Harian Malang Pagi, Jumat pagi, 4/3/16.

Lanjutnya, logikanya kalau ada 2 pendapat yang bertolak belakang dan hanya satu yang benar maka pendapat satunya bohong. Dan yang tak kalah penting menurutnya adalah peran media untuk menjernihkan informasi ‘liar’ yang bermula dari medsos, dan tidak memprovokasi konten menjadi berita panas yang memikat pembaca.

“Yang paling penting adalah kita mencari tahu informasi manakah yang harus kita percaya sebagai acuan. Tumpukan informasi yang bertentangan makin membuat orang bingung saja,” tutupnya.

Sementara itu, Lembaga Pusat Informasi dan Jaringan Daerah (Pijar), Wiwed Tuhu Prasetyanto, S.H berharap akademisi dan Pemerintah Daerah bertemu untuk mengakhiri kontroversi jembatan Suhat yang hingga kini masih banyak versi.

“Menurut saya sebaiknya diseminarkan secara terbuka, jangan hanya merilis informasi terbatas melalui medsos dan media massa. Persoalan ini tuntaskan di forum ilmiah,” usul Advokad yang juga aktivis Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ini.

Baginya aneh, kondisi antara “Bahaya” versi akademisi dan “Aman” versi pemerintah masih belum ada titik temu. Belum lagi ada pihak resmi yang menyatakan bahwa jembatan Suhat masih aman hingga 2018!

Selama masih ada dualisme pendapat tentang kondisi konstruksi jembatan yang dibangun tahun 1988 tersebut maka rasa ingin tahu publik tidak akan pernah tuntas dan mengganggu persepsi masyarakat yang melintas di jembatan kembar tersebut.
http://www.malangpagi.com/dualisme-i...berbohong.html

UP-DATE:
Analisa FT Sipil Universitas Brawijaya:
Spoiler for Laporan Penelitian Jembatan Suhat Malang:
Halaman 1
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 2
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 3
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 4
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 5
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 6
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 7
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 8
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Halaman 9
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

source: http://sipil.studentjournal.ub.ac.id...icle/view/6/16



UP-DATE:
Jawa Timur Tidak Punya Anggaran Membangun Jembatan Baru
SABTU, 05 MARET 2016 | 03:12 WIB

Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
Gubernur Jawa Timur, Prof.Dr.Soekarwo

TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak punya anggaran membangun jembatan baru di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang.

Menurut Soekarwo, Pemprov pernah meminta anggaran kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki jembatan tersebut. "Harganya naik terus, dari Rp 900 miliar sekarang hitungannya menjadi Rp 1,8 triliun," ucap Soekarwo di kantornya, Jumat, 4 Maret 2016.

Pakde Karwo—sapaan akrab Soekarwo—menuturkan, bila biayanya Rp 1,8 triliun, Pemprov harus menganggarkan Rp 700 miliar setiap tahun. "Itu jembatan provinsi, tapi kami, sekali lagi, tidak ada anggarannya," ujarnya.

Sebagai solusi sementara, yang bisa dilakukan hanya melakukan perawatan rutin setiap tahun dan melakukan uji beban. Selain itu, kendaraan yang melintas di atas jembatan itu tidak boleh berukuran besar sambil membawa beban berat. "Sebetulnya jembatan itu untuk mobil, tapi dilewati truk gandeng juga," tuturnya.

Soekarwo menambahkan, secara konstruksi, jembatan itu tidak ada masalah. Selain itu, lantai jembatan yang telah diaspal tidak menunjukkan keretakan. "Hanya memang goyang-goyang," katanya.

Jika dana telah disediakan Kementerian Pekerjaan Umum, Soekarwo berencana membangun jembatan yang lebih kokoh. Sedangkan jembatan itu akan tetap dipertahankan, tapi hanya untuk kendaraan roda dua. "Lebih baik tambah baru yang lebih baik, tapi yang lama itu tidak dirusak," ucapnya.

Sebelumnya di media sosial, beredar foto jembatan yang terletak di depan pintu Universitas Brawijaya itu melengkung seolah-olah akan runtuh. Ini menyebabkan masyarakat merasa waswas. Namun kabar melengkungnya jembatan tersebut dianggap hoax.
https://nasional.tempo.co/read/news/...-jembatan-baru

----------------------------------

Wuakakakkk ... mungkin dikira Pakde Karwo (panggilan akrab Soekarwo, Gubernur Jatim) bahwa dengan bikin konter di tweeternya yang menerangkan bahwa jembatan Suhat di tengah-tengah kota Malang itu, yang diberitakan melengkung, dijamin olehnya aman-aman saja. Apalagi sudah dilengkapi dengan "fakta foto' dari Pemkot kota Malang. Foto di medsos yang memicu kehebohan warga kota Malang itu, bahkan dibilang foto HOAX, meskipyun beberapa ahli foto mengatakan bahwa foto itu bukan hoax, tetapi akibat pengambilan sudut foto dengan mode panorama.

Bantahan pakde Karwo dan Pemkot Malang itu belakangan malahan memicu semakin bersemangatnya nitizen, terutama warga kota Malang yang merasakan langsung goyangnya jembatan saat mereka lewat diatasnya. Mereka juga lebih percaya pada penjelasan para pakar ahli jembatan dari Universitas Brawijaya, yang pernah melakukan penelitian atas jembatan itu sekitar 2 tahun lalu. Penelitian itu menyebutkan bahwa jembatan Soekarno-Hatta Malang rentan ambruk karena keropos. Dan bisa bertahan nggak sampai 1 tahun lagi!

Bahkan seorang ahli konstruksi jembatan Universitas Brawijaya, Prof Dr Sri Murni Dewi, menyatakan, jembatan Soekarno-Hatta yang kondisinya dinilai sudah membahayakan itu masih bisa diselamatkan dengan cara memperbaiki pengikatnya. Tampaknya nitizen di kota Malang yang mayotitas adalah mahasiswa, lebih percaya keterangan dan penjelasan para pakar itu ketimbang bantahan Pakde Karwo di tweeternya. Apalagi kalau hanya bantahan Pemkot Malang dengan foto tandingannya itu. Nah lhooo ... rakyat semakin cerdas. Para pejabat nggak bisa lagi bergaya seenaknya 'menina-bobokkan' rakyatnya seperti zaman eyang Harto dulu.
disitu dulu ada jual tahu petis enak kalau malem. gk tau skrg
Mungkin pemikiran karwo, Kalau belom rubuh berarti masih aman.
yg aneh justru kaskus..
berita Hoax bisa jadi HT
tar pas jembatan ambruk yg disalain siapa tu
Quote:Original Posted By hebatpart2
yg aneh justru kaskus..
berita Hoax bisa jadi HT


siapa bilang hoax?

justru nggak hoax itu, dijadikan momod dan mimin, jadi HT ...

Quote:Original Posted By findy37564
tar pas jembatan ambruk yg disalain siapa tu


yaa jelas Pakde Karwo ... yang berani mengatakan bahwa jembatan itu AMAN sampai 50 tahun!


baru setelah itu Jokowi!





Quote:Original Posted By budimansia


siapa bilang hoax?

justru nggak hoax itu, dijadikan momod dan mimin, jadi HT ...



Bantah Berita Hoax, Pakar Teknik: Jembatan di Malang Aman

TEMPO.CO, Malang - Foto jembatan Jalan Soekarno-Hatta di Malang yang menunjukkan terjadi lendutan marak beredar di sosial media. Pengamat jembatan yang juga dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Sugeng Budio menyatakan foto tersebut tidak benar alias hoax.

"Foto itu tidak benar, jelas merugikan orang banyak," kata pengamat jembatan yang juga dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Sugeng Budio.

Sugeng juga menjadi Ketua tim peneliti jembatan Jalan Soekarno-Hatta pada 2013. Hasil penelitiannya disampaikan ke sejumlah institusi untuk penanganan jembatan yang menghubungkan kawasan Blimbing dengan kawasan Dinoyo Malang. Namun dia enggan menyebutkan secara detail penelitian tersebut. (Baca juga: Hoax Jembatan di Malang Melengkung, Dinas PU Kalang Kabut)

"Penelitian sudah lama pasti kondisinya berubah," katanya.

Apalagi selama ini Dinas Bina Marga melakukan perawatan dan pemeliharaan sesuai manual prosedur. Sehingga kekuatan dan konstruksi jembatan beton jelas mengalami perubahan. Saat ini jembatan masih aman dilalui dengan beban kendaraan secara wajar.

Agar jembatan aman dilalui, katanya, perlu penataan lalu lintas secara menyeluruh. Seperti melarang truk dan bus yang berbobot berat tak melintasi jembatan. Selain itu, kendaraan dilarang berhenti dan menumpuk di tengah jembatan. "Semua sudah dilakukan, sesuai kesepakatan para pihak," katanya.

Sebelumnya, dilakukan rekayasa arus lalu lintas seperti diberlakukan satu jalur di sepanjang Jalan Mayjen Panjaitan Malang. Namun, rekayasa lalu lintas itu ditentang warga. Lantaran aturan lalu lintas satu arah telah menyebabkan beragam usaha produktif mati.
Bahkan sejumlah warga setempat menjadi korban kecelakaan lalu lintas sejak diterapkan satu arah. Sehingga arus lalu lintas kembali berlaku dua arah.



dari foto jembatannya yg lengkung saja sudah jelas itu Hoax
useless thread,ts blo'on
mau tunggu ambruk baru di benerin ?
Mungkin kalo belum rubuh dan belum ada korban masih bisa dikatakan aman
Diinjek Godzilla aja sekalian biar langsung minta ganti baru.
Quote:Original Posted By hebatpart2


Bantah Berita Hoax, Pakar Teknik: Jembatan di Malang Aman

TEMPO.CO, Malang - Foto jembatan Jalan Soekarno-Hatta di Malang yang menunjukkan terjadi lendutan marak beredar di sosial media. Pengamat jembatan yang juga dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Sugeng Budio menyatakan foto tersebut tidak benar alias hoax.

"Foto itu tidak benar, jelas merugikan orang banyak," kata pengamat jembatan yang juga dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Sugeng Budio.

Sugeng juga menjadi Ketua tim peneliti jembatan Jalan Soekarno-Hatta pada 2013. Hasil penelitiannya disampaikan ke sejumlah institusi untuk penanganan jembatan yang menghubungkan kawasan Blimbing dengan kawasan Dinoyo Malang. Namun dia enggan menyebutkan secara detail penelitian tersebut. (Baca juga: Hoax Jembatan di Malang Melengkung, Dinas PU Kalang Kabut)

"Penelitian sudah lama pasti kondisinya berubah," katanya.

Apalagi selama ini Dinas Bina Marga melakukan perawatan dan pemeliharaan sesuai manual prosedur. Sehingga kekuatan dan konstruksi jembatan beton jelas mengalami perubahan. Saat ini jembatan masih aman dilalui dengan beban kendaraan secara wajar.

Agar jembatan aman dilalui, katanya, perlu penataan lalu lintas secara menyeluruh. Seperti melarang truk dan bus yang berbobot berat tak melintasi jembatan. Selain itu, kendaraan dilarang berhenti dan menumpuk di tengah jembatan. "Semua sudah dilakukan, sesuai kesepakatan para pihak," katanya.

Sebelumnya, dilakukan rekayasa arus lalu lintas seperti diberlakukan satu jalur di sepanjang Jalan Mayjen Panjaitan Malang. Namun, rekayasa lalu lintas itu ditentang warga. Lantaran aturan lalu lintas satu arah telah menyebabkan beragam usaha produktif mati.
Bahkan sejumlah warga setempat menjadi korban kecelakaan lalu lintas sejak diterapkan satu arah. Sehingga arus lalu lintas kembali berlaku dua arah.



dari foto jembatannya yg lengkung saja sudah jelas itu Hoax


Itu sumber beritanya apa? Mengarang bebas sendiri?

OK, itu memang berita TEMPO kemarin, sekitr 24 jam lalu.


Yang dimuat @TS diatas itu adalah UP-DATE penjelasan dari pakar yang sama, beberapa jam lalu.

Jelas sekali seperti dimuat media resmi diatas itu, ditulis badan jembatannya turun atau jeblog sampai 10 cm, bahkan 20 cm lebih dari sedia kala.

Kalau protes, silahkan protes ke media yang memuat news terbaru itu, atau langsung ke pakarnya!



Quote:Original Posted By bukan_hp_nokia
Mungkin pemikiran karwo, Kalau belom rubuh berarti masih aman.



sekarang ...
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

kapan?
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

dan akhirnya ...
Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!



Sabtu, 11 Januari 2014, 09:41 WIB
Jembatan Soekarno-Hatta Malang Rentan Ambruk karena Keropos

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pakar kontruksi jembatan dari Universitas Brawijaya, Sugeng P Budio berpendapat, kondisi Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang, Jawa Timur, sudah tak layak digunakan. Penyebabnya, baut jembatan tersebut banyak yang tidak berfungsi secara maksimal, sehingga tidak mampu menahan beban kendaraan.

"Berdasarkan hasil kajian forensik yang kami lakukan, kondisi Jembatan Soekarno Hatta sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan usianya diperkirakan hanya sampai satu tahun saja. Kalau tidak segera ditangani, jembatan akan ambruk," kata Sugeng P Budio di Malang, Sabtu (11/1).

Menurut Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, baut jembatan sudah banyak yang tidak berfungsi. Akibatnya, beban yang disangga jembatan melebihi kapasitas yang seharusnya disangga.

Selain kondisi baut, katanya, kerusakan juga terjadi pada pelat baja, khususnya yang ditempati baut sudah berlubang cukup lebar akibat penyambungan konstruksinya yang tidak tepat. Bahkan, banyak pelat baja yang kalah dengan murnya.

Ia menjelaskan, karena banyaknya pelat baja yang longgar, daya tahan jembatan akan berkurang. Padahal, Jembatan Soekarno Hatta yang ada di sisi timur itu setiap jamnya dilewati sekitar 4.000 kendaraan.

Menurutnya, jembatan tersebut akan mampu bertahan sekitar satu tahun, jika kendaraan yang melewatinya hanya sekitar 30 persen dari arus kendaraan yang lewat pada setiap jamnya dan arus lintas di atas jembatan itu juga tidak macet.


Kondisi jembatan yang mengkhawatirkan tersebut, kata Sugeng, sebagai akibat dari tidak adanya perawatan secara rutin, sehingga banyak bagian jembatan yang mengalami korosi (karatan).

Cepatnya terjadi kerusakan jembatan tersebut juga disebabkan banyaknya aspal yang mengelupas, sehingga air bisa masuk dalam konstruksi dan menyebabkan korosi. Selain itu, rubber gap pada jembatan yang seharusnya terisi karet juga sudah lama tidak berfungsi karena karet banyak yang hilang.

Karet pada rubber gap berfungsi untuk menjaga elstisitas jembatan ketika terjadi getaran. "Sekarang ini jembatan sudah tidak ada penyeimbang," tegasnya.

Kondisi lendutan jembatan juga sudah melebihi ambang batas, sebab lendutan kelengkungan jembatan itu dirancang maksimal 6 sentimeter, namun sekarang sudah mencapai 18,7 sentimeter tanpa beban. Jika jembatan dalam kondisi macet, kelendutannya bisa mencapai 21 sentimeter.

"Kelendutan yang telah melebihi ambang batas itu akan mengakibatkan jembatan bisa sewaktu-waktu runtuh," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/na...karena-keropos
hmmm jadi inget jembatan yang di Left 4 Dead 2 chapter 5 yang terakhir
gw yg saban hari lwat situ , gk gitu2 amat kok jembatannya, udah gk kuat kek baru, iya.
melengkung, lebay
btw, soal2 melengkung, ini jg melengkung Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!
ko estimasi waktu rubuh 5 tahun, harusnya udh mulai diperbaiki dong
ini mlh adem ayem aje
Nah loh
3 arah harga mati!!!!
Coblos mbetek 3 arah harga mati !!!!!
beware of FATIGUE!
Via: Kaskus.co.id


Demikianlah Artikel Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!

Sekianlah artikel Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya! dengan alamat link https://gakbosan.blogspot.com/2016/03/ternyata-bukan-hoax-jembatan-di-malang.html

0 Response to "Ternyata bukan HOAX: Jembatan di Malang itu memang melengkung 20,8 cm dari aslinya!"

Post a Comment

cari artikel disini