Judul : Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir
link : Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir
Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir
Seolah seperti fatamorgana, sebuah kota yang dipenuhi ratusan gedung pencakar langit berada di tengah gurun pasir. Namun kota ini benar adanya, tak lain adalah Kota Shibam, Yaman. Sebuah kota tua yang dipadati bangunan gedung pencakar langit. Tak heran ia sering disebut-sebut sebagai "kota pencakar langit tertua di dunia" atau juga dikenal "Manhattan of The Desert" (Kota Manhattan di Padang Pasir). Manhattan merupakan kota besar di Amerika Serikat yang dikenal menjadi salah satu pusat gedung pencakar langit di dunia.
Kota Shibam didirikan sekitar abad ke-3 Masehi yang dihuni sekitar 7.000 jiwa. Dibangun dengan desain rumah apartemen atau dikenal dengan 'tower houses' (rumah menara) yang berwujud gedung-gedung tinggi yang padat guna membantu melindungi warga dari serangan Badui.
Uniknya, karena saat itu belum ada bahan-bahan serta teknik konstruksi seperti saat ini, gedung tua pencakar langit tersebut dibangun dengan lumpur dan tanah liat. Untuk melindungi dari hujan dan erosi, dinding luar dibuat dengan lapisan tebal dan terus dipertahankan. Dari sekian tahun bangunan-bangunannya telah berkali-kali direnovasi.
Ada sekitar 500 gedung yang menjulang tinggi memadati kota. Ketinggiannya mencapai 100 kaki dengan 5 hingga 11 lantai. Shibam, kota yang berada di gurun al-Sab Ramlatayn, provinsi Hadramaut, Yaman ini masuk dalam situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1982. Ia juga menjadi salah satu contoh perencanaan konstruksi perkotaan vertikal tertua di dunia.
Kota Shibam didirikan sekitar abad ke-3 Masehi yang dihuni sekitar 7.000 jiwa. Dibangun dengan desain rumah apartemen atau dikenal dengan 'tower houses' (rumah menara) yang berwujud gedung-gedung tinggi yang padat guna membantu melindungi warga dari serangan Badui.
Uniknya, karena saat itu belum ada bahan-bahan serta teknik konstruksi seperti saat ini, gedung tua pencakar langit tersebut dibangun dengan lumpur dan tanah liat. Untuk melindungi dari hujan dan erosi, dinding luar dibuat dengan lapisan tebal dan terus dipertahankan. Dari sekian tahun bangunan-bangunannya telah berkali-kali direnovasi.
Ada sekitar 500 gedung yang menjulang tinggi memadati kota. Ketinggiannya mencapai 100 kaki dengan 5 hingga 11 lantai. Shibam, kota yang berada di gurun al-Sab Ramlatayn, provinsi Hadramaut, Yaman ini masuk dalam situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1982. Ia juga menjadi salah satu contoh perencanaan konstruksi perkotaan vertikal tertua di dunia.
Sumber: Sometimes Interesting, Verses of Universe, Purydhink
Photo via Sometimes Interesting
Photo via Sometimes Interesting
Penulis: Duniasejutawarna
Demikianlah Artikel Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir
Sekianlah artikel Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir dengan alamat link https://gakbosan.blogspot.com/2014/12/bukan-fatamorgana-kota-tua-penuh-gedung.html
0 Response to "Bukan Fatamorgana, Kota Tua Penuh Gedung Lumpur Pencakar Langit di Tengah Gurun Pasir"
Post a Comment